Senin, 25 April 2011

RPP model PBI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
I. PENDAHULUAN
Salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah Fisika. Fisika merupakan salah satu disiplin ilmu pengetahuan yang sangat penting dalam perkembangan teknologi yang melaju dengan pesat. Sebab fisika menguraikan dan menganalisa struktur dan peristiwa-peristiwa dalam alam, teknik dan dunia di sekeliling kita. Misalnya ketika guru hendak Mendeskripsikan gerak edar bumi, bulan, dan satelit buatan serta pengaruh interaksinya yang merupakan materi dikelas IX/2. Tentu sangat sulit rasanya menunjukkan secara langsung kepada siswa mengenai bagaimana pergerakan bumi, bulan, satelit, serta benda – benda langit lainnya, peristiwa apa saja yang terjadi akibat pergerakan dari benda - benda langit tersebut, dan lain sebagainya. Untuk itu, dalam pelaksanaanya yang hanya 2 jam pelajaran (2 x 45 menit) diperlukan suatu metode, model, sumber belajar dan media pembelajaran yang mampu menyajikan materi pelajaran tersebut semenarik dan sejelas mungkin bagi siswa sehingga tercapainya tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu menjelaskan apa saja gerakan bulan, memaparkan pada saat kapan terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari.
Adapun sumber dan media belajar yang digunakan adalah buku Sains Fisika SMP 3 dan http://www.budakfisika.com, dan slide LCD. Slide disini digunakan untuk menampilkan animasi yang menggunakan macromedia flas player mengenai pergerakan bulan, gerhana bulan, gerhana matahari dan lain sebagainya yang diperoleh http://www.budakfisika.com. Penggunaan slide ini diharapkan mampu mewakili kejadian yang sebenarnya mengenai pergerakan benda – benda langit dan mampu memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Pada umumnya terlihat selama proses belajar mengajar berlangsung siswa kurang merespon dan tidak aktif dalam menyimak, siswa juga cenderung dengan kegiatan masing – masing dan mengobrol dengan temannya dalam artian siswa tidak memiliki motivasi dalam belajar.
Berdasarkan masalah tersebut, maka diperlukan metode dan model pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Pemberian pengalaman belajar fisika melalui “mengalami” bukan sekedar “menghafal” sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep – konsep serta hubungan antar konsep dalam ilmu fisika. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode demonstrasi. Penyajian kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Model yang digunakan adalah problem-based model of instruction (model pengajaran berbasis permasalahan), meliputi kelompok-kelompok kecil siswa bekerjasama memecahkan memecahkan suatu masalah yang telah disepakati bersama. Dalam model ini, siswa sering kali menggunakan bermacam-macam keterampilan dan prosedur pemecahan masalah dan berpikir kritis. Peranan guru dalam PBI adalah mengajukan masalah, memfasilitasi penyelidikan dan dialog siswa, serta mendukung belajar siswa. PBI diorganisasikan di sekitar situasi kehidupan nyata yang menghindari jawaban sederhana dan mengundang berbagai pemecahan yang bersaing.
Proses pendidikan yang dilaksanakan di sekolah pada intinya adalah kegiatan belajar mengajar. Melalui kegiatan belajar mengajar ini diharapkan siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik. Suatu cara untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar yang telah diperoleh siswa adalah melalui kegiatan evaluasi. Kegiatan evaluasi ini berguna untuk memberikan petunjuk tentang sejauh mana program pengajaran yang telah ditentukan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Disini evaluasi yang digunakan berupa kuis. Yaitu siswa diharapkan mampu menggambarkan posisi matahari, bumi dan bulan ketika terjadi peristiwa gerhana, baik gerhana bulan maupun gerhana matahari.
II. PEMBAHASAN
Metode demonstrasi adalah suatu metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Metode ini menghendakkan guru lebih aktif dari anak didik.
Bagaimana merencanakan suatu demonstrasi yang efektif :
a. rumusan dengan jelas kecakapan dan atau keterampilan apa yang diharapkan dicapai oleh siswa sesudah demonstrasi itu dilakukan.
b. pertimbangakan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu wajar dipergunakan,dan apakah sudah dicoba terlebih dahulu, supaya waktu diadakan demonstrasi tidak gagal.
c. apakah alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa didapat dengan mudah, dan apakah sudah dicoba terlebih dahulu, supaya waktu diadakan demonstrasi tidak gagal.
d. apakah jumlah siswa memungkinkan untuk dilaksanakan demonstrasi dengan jelas.
e. menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan dilaksanakannya, sebaiknya, sebelum demonstrasi dilakukan, sudah dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya.
f. memperhitungkan waktu yang dibutuhkan. Apakah tersedia untuk memberi kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan komentar selama dan sesudah demonstrasi.
g. selama demonstrasi berlangsung, tanyalah kepada diri sendiri apakah:keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa ? alat-alat telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga setiap siswa dapat melihat dengan jelas.telah disarankan kepada siswa untuk membuat catatan-catatan seperlunya.
h. menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa. Sering perlu diadakan diskusi sesudah demonstrasi berlangsung atau siswa mencoba melakukan demonstrasi.
Kelebihan metode ini adalah :
F membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau cara kerja benda
F memudahkan berbagai jenis penjelasan
F kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat dengan mudah diperbaiki melalui pengamatan dengan menghadirkan objek sebenarnya.
Selama bertahun–tahun telah banyak diteliti dan diciptakan bermacam-macam pendekatan mengajar. Pendekatan pengajaran yang diuraikan di dalam makalah ini didasarkan pada konsep model pengajaran yang pada awalnya dikembangakan oleh Bruce dan koleganya (Joyse, weill, da Showers, 1992). Joyse, weill, da Showers (1992) memberi nama tiap-tiap pendekatan suatu model pengajaran, meskipun salah satu dari beberapa istilah lain, seperti strategi pengajaran, metode pengajaran, atau prinsip pengajaran, telah digunakan. Istilah dipilih oleh Joyse, Weil, dan Showers digunakan untuk dua alasan penting. Pertama, istilah mempunyai makna yang lebih luas dari pada suatu strategi, atau prosedur. Seperti yang telah digunakan disini istilah model pengajaran mencakup suatu pendekatan pengajaran yang luas dan menyeluruh. Misalnya, problem-based model of instruction (model pengajaran berbasis permasalahan), meliputi kelompok-kelompok kecil siswa bekerjasama memecahkan memecahkan suatu masalah yang telah disepakati bersama. Dalam model ini, siswa sering kali menggunakan bermacam-macam keterampilan dan prosedur pemecahan masalah dan berpikir kritis. Jadi, suatu model pengajaran dapat menggunakan sejumlah keterampilan metodologis dan prosedural, seperti merumuskan masalah, mengemukakan pertanyaan, melakukan penelitian, berdiskusi dan memperdebatkan temuan, bekerjasama secara kolaburatif, menciptakan karya seni, dan melakukan presentasi.
Istilah model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi atau prosedur tertentu. Ciri-ciri tersebut adalah (1) rasional teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya; (2) landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai); (3) tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil; dan (4) lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. Kedua, model pengajaran dapat berpungsi sebagai sarana komunikasi yang penting, apakah yang dibicarakan adalah tentang mengajar di kelas, mobil, atau praktek mengawas anak-anak. Model pengajaran diklasifikasiakan berdasarkan tujuan pembelajaranya, sintaksnya (pola urutan), dan sifat lingkungan belajarya. Penggunaan model pegngajaran tertentu memungkinkan guru dapat mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan bukan tujuan pembelajaran yang lain.
Sintaks suatu model pengajaran menggambarkan keseluruhan urutan alur langkah yang pada umumnya diikuti oleh serangkaian kegiatan pembelajaran. Sintaks pembelajaran menunjukan dengan jelas kegiatan-kegiatan apa yang perlu dilakukan oleh guru atau siswa, urutan kegiatan-kegiatan tersebut, dan tugas-tugas khusus yang perlu dilakukan oleh siswa.
Sintaks dari bermacam-macam model pengajaran mempunyai komponen-komponen yang sama. Misalnya, boleh dikatakan bahwa semua pembelajaran diawali dengan menarik siswa dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran. Demikian pula, setiap model pengajaran selalu mempunyai tahap “ menutup pembelajaran “ yang berisi merangkum pokok-pokok pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru. Namun, sintaks yang satu dengan yang lainnya juga mempunyai perbedaan. Misalnya, urutan tahap-tahap kegiatan pada pengajaran langsung berbeda dengan yang terdapat pada pembelajaran kooperatif. Perbedaan-perbedaan inilah, terutama yang berlangsung diantara pembukaan dan penutupan pembelajaran, yang harus dipahami oleh para guru jika model-model tersebut ingin dapat dilaksanakan dengan berhasil.
Arends dan para pakar pembelajaran yang lain, berpendapat bahwa tidak ada model pengjaran yang lebih baik daripada model pegajaran yang lain. Guru perlu menguasai dan dapat menerapkan berbagai model pengajaran, agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sangat beraneka ragam dan lingkungan belajar yang menjadi ciri sekolah pada dewasa ini.
Tidaklah cukup bagi guru hanya menggantungkan diri pada satu pendekatan atau metode pembelajaran. Bermodalkan kemampuan melaksanakan berbagai model pengajaran, guru dapat memilih model yang sangat baik untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu atau yang sangat sesuai dengan lingkungan belajar atau sekelompok siswa tertentu. Lagi pula, model berbeda dapat digunakan secara bersama. Misalnya, seorang guru dapat menggunakan pengajaran langsung untuk mengajarkan materi atau keterampilan baru, kemudian diikiuti oleh diskusi kelas untuk melatih siswa berpikir tentang topik tersebut, lalu membagi siswa menjadi kelompok-kelompok belajar kooperatif, untuk menerapkan keterampilan yang baru diperolehnya dengan membangun pemahamannya sendiri tentang materi pelajaran.
Menguasai sepenuhnya model-model pengajaran yang banyak diterapkan merupakan proses belajar seumur hidup. Model pengajaran yang dimaksud ialah pengajaran langsung, belajar secara kooperatif, dan pengajaran berdasarkan masalah. Jika dipelajari dengan baik model-model pengajaran ini akan memenuhi kebutuhan para guru pada awal karir mengajarnya. Guru yang kreatif akan mengadaptasi model tersebut agar sesuai dengan situasi pembelajaran yang dihadapi. Tetapi perlu diingat, apabila seorang guru terlalu menyimpang dari suatu sintaks model atau lingkungan belajar yang diperlukan, dia tidak lagi menggunakan variasi dari model tersebut, dan tujuan pembelajaran yang dikehendaki mungkin sekali tidak akan tercapai.
Salah satu model pembelajaran adalah Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction). Anggapan bahwa fisika merupakan pelajaran teoretik yang menjemukan dan menakutkan sukar dihapus dari benak siswa. Adalah tantangan bagi guru untuk membawa siswa mempelajari fisika dengan menyenangkan dan mendekatkannya pada kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran PBI ini tampaknya dapat menjadi salah satu alternatif untuk memudahkan siswa memahami konsep-konsep fisika. Secara garis besar PBI terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Peranan guru dalam PBI adalah mengajukan masalah, memfasilitasi penyelidikan dan dialog siswa, serta mendukung belajar siswa. PBI diorganisasikan di sekitar situasi kehidupan nyata yang menghindari jawaban sederhana dan mengundang berbagai pemecahan yang bersaing.
Adapun ciri-ciri utama PBI meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau masalah, suatu pemusatan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerja sama, serta menghasilkan karya dan peragaan.
a. Landasan Teoritik
Model pengajaran ini sangat efektif untuk mengajarkan proses-proses berpikir tingkat tinggi, membantu siswa memproses informasi yang telah dimilikinya, dan membantu siswa membangun sendiri pengetahuannya tentang dunia sosial dan fisik di sekelilingnya. Pengajaran berdasarkan permasalahan bertumpu pada psikologi kognitif dan pandangan para konstruktivis mengenai belajar. Model pengajaran ini juga sesuai dengan yang dikehendaki oleh prinsip-prinsip CTL, yaitu inkuiri, kontruktivisme, dan menekankan pada berpikir tingkat lebih tinggi.
b. Tujuan Hasil Belajar Siswa
PBI tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. PBI utamanya dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual; belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi; dan menjadi pebelajar yang otonom dan mandiri.
c. Tingkah Laku Mengajar (Sintaks)
PBI biasanya terdiri dari lima tahap utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa. Jika jangkauan masalahnya tidak terlalu kompleks, maka kelima tahapan tersebut mungkin dapat diselesaikan dalam waktu dua sampai tiga kali pertemuan. Namun untuk masalah-masalah yang kompleks mungkin akan membutuhkan setahun penuh untuk menyelesaikannya.
d. Lingkungan Belajar Dan Sistem Pengelolaan
Tidak seperti lingkungan belajar yang terstruktur secara ketat yang dibutuhkan untuk pelajaran langsung penggunaan yang hati-hati kelompok kecil pada pembelajaran kooperatif, lingkungan belajar dan system managemen pada PBI dicirikan oleh: terbuka, proses demokrasi, dan peran siswa aktif. Dalam kenyataan, keseluruhan proses membantu siswa untuk menjadi mandiri, siswa yang otonom yang percaya pada keterampilan intelektual mereka sendiri memerlukan keterlibatn aktif dalam lingkungan berorientasi inquiri yang aman secara intelektual. Meskipun guru dan siswa melakukan tahapan pembelajaran PBI yang terstruktur dan dapat diprediksi, norma di sekitar pelajaran adalah norma inquiri terbuka dan bebas mengemukakan pedapat. Lingkungan belajar menekankan padaperti lingkungan belajar yang terstruktur secara ketat yang dibutuhkan untuk pelajaran langsung penggunaan yang hati-hati kelompok kecil pada pembelajaran kooperatif, lingkungan belajar dan system managemen pada PBI dicirikan oleh: terbuka, proses demokrasi, dan peran siswa aktif. Dalam kenyataan, keseluruhan proses membantu siswa untuk menjadi mandiri, siswa yang otonom yang percaya pada keterampilan intelektual mereka sendiri memerlukan keterlibatn aktif dalam lingkungan berorientasi inquiri yang aman secara intelektual. Meskipun guru dan siswa melakukan tahapan pembelajaran PBI yang terstruktur dan dapat diprediksi, norma di sekitar pelajaran adalah norma inquiri terbuka dan bebas mengemukakan pedapat. Lingkungan belajar menekankan pada peranan sentral siswa bukan guru. 
SINTAKS MODEL PENGAJARAN BERDASARKAN PERMASALAHAN
FASE-FASE
TINGKAH LAKU GURU
Fase 1
Orientasi siswa kepada masalah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
Fase 2
Mengorganisasikan siswa untuk belajar Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Fase 3
Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan demonstrasi - eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
Fase 5
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
III. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Langkah-Langkah Pembelajaran :
Kegiatan Awal ( 10 menit )
  • Guru membuka pelajaran.
  • Guru menjelaskan tujuan yang ingin dicapai setelah mengikuti pelajaran tersebut yaitu, siswa mampu :
F Mendeskripsikan karakteristik dan perilaku bumi;
F Menjelaskan rotasi dan revolusi bumi.
  • Guru memberikan motivasi awal kepada siswa dengan memberikan pertanyaan,
- Mengapa hanya satu bagian bulan yang nampak dari bumi ?
  • Guru memberikan waktu kepada siswa untuk berfikir dan menjawab.
Ø Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Karena bulan berotasi.
  • Guru memberikan respon ramah dan menyenangkan atas pendapat yang diajukan oleh siswa.
  • Guru melanjutkan dengan pemberian pertanyaan kedua,
- Apakah kalian pernah menyaksikan peristiwa gerhana bulan maupun gerhana matahari ?Apa yang terjadi ?
Ø Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru :
Semua siswa menjawab pernah.
· Guru menunjuk salah satu anak untuk berpendapat mengenai pertanyaan tadi.
Ø Siswa tersebut (Elinda) menjawab :
Pernah bu, waktu itu saya menyaksikan gerhana bulan. Warna bulannya merah kehitaman.
· Guru menunjuk anak yang lain untuk berpendapat juga.
Ø Siswa tersebut ( Maya) menjawab :
Saya juga pernah bu melihat gerhana. Tapi gerhana matahari, warna mataharinya gelap.
  • Guru memberikan penghargaan atas pendapat yang diajukan oleh Maya dan Elinda.
Kegiatan Inti
  • Guru mengorganisasikan siswa untuk belajar dengan membagi siswa kedalam 5 kelompok diskusi, masing – masing kelompok terdiri dari 6 anak.
  • Guru memberikan tuntunan untuk menemukan jawaban yang benar pada siswa dengan menampilkan animasi mengenai gerakan bulan dengan menggunakan program Macromedia Flash Player.
Ø Siswa terlihat antusias dalam menyaksikan animasi yang ditampilkan melalui slide LCD.
  • Guru memberikan waktu kepada masing – masing kelompok siswa untuk berdiskusi mengenai slide animasi yang sedang ditampilkan. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Ø Masing – masing kelompok saling berdiskusi mengenai animasi yang sedang ditampilkan.
  • Guru membantu siswa dalam mengembangkan dan menyajikan hasil diskusinya.
  • Guru meminta perwakilan dari masing – masing kelompok untuk membacakan hasil diskusi mereka.
Ø Salah satu siswa ( Efi dari kelompok 1) memberikan pendapat dari kelompoknya :
Animasi itu mengenai gerakan bulan bu, ada gerak rotasi, revolusi dan gerak bulan bersama – sama dengan bumi mengelilingi matahari.
Ø Maya dari kelompok 2 :
Gerakan bulan ada , rotasi yaitu perputaran bulan pada porosnya. Revolusi yaitu gerakan bulan mengelilingi matahari. Dan gerakan bulan mengelilingi matahari bersama – sama bumi.
Ø Dan seterusnya sampai kelompok 5. Pendapat dari masing – masing kelompok hampir sama.
  • Guru memberikan respon ramah terhadap semua pendapat dari masing – masing kelompok.
  • Guru menjelaskan animasi tersebut kepada siswa yaitu mengenai bulan yang melakukan tiga gerakan sekaligus. Gerak rotasi,yaitu gerakan bulan berputar pada sumbunya. Kala rotasi bulan sama dengan masa edarnya mengelilingi bumi. Itulah sebabnya hanya satu bagian bumlan yang tampak dari bumi, sedangkan bagian belakangnya tidak dapat dilihat dari bumi. Gerak revolusi, yaitu gerak buln mengelilingi bumi. Gerak bulan mengelilingi matahari bersama – sama bumi.
  • Guru mengaitkan dan memberi penekanan lewat perubahan suara dari cepat menjadi lambat dan tinggi mengenai penjelasan gerak bulan mengelilingi porosnya sendiri dengan pertanyaan motivasi yang telah diajukan pada bagian awal pelajaran ”Mengapa hanya satu bagian bulan yang nampak dari bumi ?”
  • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan atas penjelasan yang masih belum dimengerti.
Ø Tidak ada siswa yang bertanya, semua mengangguk paham.
  • Guru menyuruh siswa melakukan diskusi lagi bersama kelompoknya mengenai peristiwa gerhana matahari dan bulan.
Ø Siswa berdiskusi.
  • Guru mengamati jalannya diskusi dan membimbing siswa dalam menyelesaikan persoalan diskusi.
  • Guru memberikan penguatan kepada siswa yang tidak aktif terhadap jalannya diskusi, bisa dengan penguatan mendekati maupun penguatan sentuhan, misalnya menepuk bahu siswa yang perlu diberi penguatan.
  • Guru meminta perwakilan dari masing – masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka.
Ø Ana dari kelompok 1 mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya :
Gerhana bulan terjadi ketika bumi ditengah – tengah matahari dan bulan. Gerhana matahari terjadi jika bulannya yang ditengah – tengah matahari dan bumi.
Ø Yayan dari kelompok 2 :
Gerhana bulan terjadi jika matahari – bumi – bulan terletak pada satu garis lurus. Gerhana matahari terjadi jika matahari – bulan – bumi terletak pada satu garis lurus.
Ø Dan seterusnya sampai kelompok 5, pendapat mereka hampir sama.
  • Guru memberikan respon ramah dan menyenangkan atas hasil diskusi siswa.
  • Guru memberikan tuntunan untuk menemukan jawaban yang benar pada siswa dengan menampilkan animasi mengenai gerhana matahari dan bulan dengan menggunakan program Macromedia Flash Player.
  • Guru menjelaskan kepada siswa mengenai gerhana matahari dan bulan melalui animasi yang sedang ditampilkan dan memberikan penekanan suara terhadap hal – hal yang dianggap penting dalam penyampaian materi tersebut. Gerhana bulan terjadi ketika matahari – bumi – bulan terletak pada satu garis lurus. Gerhana bulan terjadi ketika bulan purnama. Pada saat itu bulan tidak mendapat cahaya matahari karena terhalang oleh bumi. Gerhana matahari terjadi ketika matahari – bulan – bumi terletak pada satu garis lurus. Selama gerhana matahari berlangsung, bulan menutup cahaya matahari yang menuju bumi.
  • Guru meminta 3 siswa untuk maju ke depan ( mega, visri, hosana), satu anak berperan sebagai matahari, satu anak berperan sebagai bumi, dan satunya lagi berperan sebagai bulan. Anak yang berperan sebagai matahari diam, yang berperan sebagai bumi berputar pada porosya (rotasi) sekaligus berputar mengelilingi matahari (revolusi), dan yang berperan sebagai bulan berputar pada porosnya, berputar mengelilingi bumi sekaligus mengelilingi matahari bersama – sama dengan bumi.
Ø Siswa memerankan perannya masing – masing.
· Guru meminta siswa kembali ketempatnya masing – masing dan mengucapkan terimakasi serta memberikan applous.
  • Guru mengaitkan penjelasan mengenai gerhana matahari dan bulan dengan pertanyaan motivasi kedua yang telah diajukan pada bagian awal pelajaran. ”Apakah kalian pernah menyaksikan peristiwa gerhana bulan maupun gerhana matahari ?Apa yang terjadi ?”
  • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan atas penjelasan yang masih belum dimengerti.
Ø Siswa mengangguk paham
  • Guru meminta siswa untuk menjelaskan kembali mengenai apa yang barusan disampaikan guru mengenai gerhana matahari dan bulan.
Ø Yeni memberikan pendapatnya :
Ø Gerhana bulan terjadi ketika matahari – bumi – bulan terletak pada satu garis lurus. Gerhana bulan terjadi ketika bulan purnama. Pada saat itu bulan tidak mendapat cahaya matahari karena terhalang oleh bumi. Gerhana matahari terjadi ketika matahari – bulan – bumi terletak pada satu garis lurus. Selama gerhana matahari berlangsung, bulan menutup cahaya matahari yang menuju bumi.
Kegiatan Akhir
· Guru bersama siswa merangkum inti pelajaran yang telah dibahas, yaitu tentang gerakan bulan, gerhana matahari, dan gerhana bulan.
· Guru memberikan kuis.
Ø Siswa menjawab dikertas dalam waktu 10 menit.
Contoh kuis
Gambarkan posisi matahari, bumi, dan bulan saat terjadi gerhana matahari dan bulan !
Penilaian
  • Pengamatan keaktifan berinteraksi dalam proses pembelajaran dan menjawab pertanyaan dalam tanya jawab/diskusi.
  • Pengamatan sikap, minat, dan tingkah laku siswa.
IV. PENUTUP
Berdasarkan apa yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa antara model pembelajaran yang digunakan yaitu Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction), metode pembelajaran yang digunakan yaitu demonstrasi dengan sumber dan media belajar yang terdiri dari buku sains Fisika SMP 3 dan slide animasi yang menggunakan macromedia flash player tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu menjelaskan apa saja gerakan bulan, memaparkan pada saat kapan terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari. Dalam proses belajar mengajar, siswa terlihat sangat antusias, dengan demikian mater yang disampaikan dapat diserap dengan baik. Pemberian pengalaman belajar fisika melalui “mengalami” bukan sekedar “menghafal” sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep – konsep serta hubungan antar konsep dalam ilmu fisika. Siswa mampu menggunakan bermacam-macam keterampilan dan prosedur pemecahan masalah dan berpikir kritis. Disertai dengan evaluasi berupa kuis, yaitu menggambarkan posisi matahari, bumi, dan bulan saat terjadi gerhana semakin mempertegas daya serap siswa. Dengan demikian tujuan pembelajaran bias dicapai dengan baik.

Tidak ada komentar: